Nama Ampenan datang dari kata ‘amben’ yang didalam bhs Sasak bermakna tempat berkunjung. Kota ini memanglah ditujukan juga sebagai Kota pelabuhan oleh Belanda pada waktu itu, yang bertujuan untuk menyaingi pelabuhan dari kerajaan-kerajaan yang ada di Bali. Pelabuhan Ampenan pernah jadi salah satu dermaga paling utama di Pulau Lombok. Letaknya yang strategis dan lansung berbatasan dengan wilayah selat Lombok, dimana selat ini yang menghubungkan pulau Bali serta pulau Lombok. Akfititas pelabuhan ini diawali mulai sejak ia di bangun 1928 sampai th. 1970-an. Pelabuhan ampenan pernah jadi dermaga yang sangatlah repot seputar th. 1948 sampai 1950-an. Tetapi, kegiatan bongkar muat di pelabuhan ini lalu dipindah ke pelabuahan Lembar, lantaran besar gelombang selat lombok kurang dapat jadikan pelabuhan ampenan juga sebagai pelabuhan besar. Saat ini yang tersisa dari pelabuhan di Kota tua Ampenan Mataram hanya patok-patok besi serta sebagian kegiatan kecil yang lain. Saat ini tempat pelabuhan juga dipakai oleh warga setempat untuk memancing.
sebagai salah satu dari 43 Kota pusaka, Kota Tua Ampenan memiliki bangunan-bangunan bersejarah dan tua yang berjejer di pinggir jalan-jalan di kota tua Ampenan Mataram. Umpamanya, ruas jalan di Pasar Pabean yang mana menghadap ke Pelabuhan jadi saksi kejayaan pelabuhan ini di saat lantas. Di selama jalan ini berjejer bangunan tua dengan bergaya art deco yang banyak ditinggali oleh warga keturunan, terutama warga Tionghoa. Jalan Pabean ini juga terhubung dengan Simpang Lima. Pengunjung yang mau lakukan wisata histori, dapat mengawalinya dari simpang lima. Simpang inilah yang menghubungkan 5 ruas jalan, yakni jalan Yos Sudarso, jalan Niaga, Jalan Koperasi, Jalan Sadeng Sungkar, serta Jalan Pabean.
Seperti lazimnya kota pelabuhan, bermacam etnis tinggal dengan rukun di kota tua Ampenan Mataram. Sebagian etnis yang sangatlah tidak sama budaya, seperti Bugis, Melayu Bangsal, Cina, serta Arab hidup berbarengan di kota tua Ampenan. Umpamanya, di Jalan Yos Sudarso. Satu segi jalan ini dipenuhi oleh rumah toko punya beberapa orang Tionghoa, sedang segi jalan yang lain dipenuhi dengan beberapa toko punya beberapa orang Arab dengan jualan khas Timur Tengah. Ditempat lain, bakal ditemuan Wihara Bodhi Dharma yang sudah berdiri mulai sejak th. 1804 di depan Kampung Melayu.
Kegiatan ekonomi kota tua ampenan mataram terasanya vakum mulai sejak pelabuhan Ampenan tak jadi sebagai pelabuhan paling utama di wilayah Lombok. Di Pabean, warga tionghoa masih tetap melakukan bisnis dengan jual ikan fresh ataupun ikan olahan. Di daerah pesisir, beberapa orang bugis tinggal serta penuhi hidup mereka dengan bermatapencaharinan juga sebagai nelayan. Sesaat, di sepangjang pesisir yang menuju ke depo pertamina jadi tempat beberapa orang melayu Bangsal untuk berjualan ikan bakar, beragam masakan khas Lombok, minuman enteng, serta mie instan.
Dengan dimasukkannya kota tua Ampenan Mataram juga sebagai salah satu kota pusaka, pelestarian serta revitalisasi kota ini makin buka potensinya juga sebagai daerah maksud wisata. Ditambah lagi pemerintah Kota mataram sudah memiliki komitmen untuk melindungi pusaka serta budaya Kota ini lewat ketentuan walikota serta lakukan pengaturan Kota tanpa ada merubah bentuk asli bangunan yang ada di sana. Kota tua ini jadi salah satu maksud harus untuk beberapa penggemar wisata histori. Terlebih Ampenan gampang dijangkau, lantaran terdapat di Kota mataram.
JIka anda berlibur di lombok dengan menyenangkan dan asyik, menggunakan jasa sewa mobil di lombok bisa menjadi alternatif untuk berwisata di lombok. kami juga menyediakan sewa mobil avanza di lombok, sewa mobil innova di lombok dan untuk yang jumlah banyak kami sediakan sewa mobil elf di lombok
0 komentar:
Posting Komentar